Teori AISAS

SUDUT EKONOMI | AISAS adalah suatu model perilaku konsumen online yang dikembangkan oleh Dentsu Group yang merupakan satu perusahaan iklan terbesar di dunia yang didirikan di Jepang. Model AISAS ini dinilai dapat menjelaskan perilaku konsumen secara lebih akurat dari model-model sebelumnya. AISAS sendiri terbentuk dari Attention (perhatian), Interest (ketertarikan), Search (pencarian), Action (aksi), dan Share (berbagi). (Sugiyama and Andree: 2011). 

Perubahan pola perilaku ini didorong oleh perkembangan pesat teknologi internet sehingga menciptakan era digital atau online. Intinya, pertama, pendekatan IMC Dentsu disusun berdasarkan studi mendalam terhadap ide-ide yang muncul dari konsumen. Kedua, tidak hanya fokus pada jangkauan dan frekuensi penyampaian pesan kepada target audience (kuantitas) tapi juga dengan melibatkan konsumen (kualitas). Ketiga, strategi komunikasi diarahkan pada penciptaan skenario yang mengarahkan konsumen untuk secara sukarela mencari informasi mengenai produk, membeli produk, dan kemudian menyebarkan positive word-of-mouth ke konsumen lain. Keempat, komunikasi harus melihat titik koneksi konsumen dengan merk (Sugiyama and Andree, 2011:113).



Lebih lengkap lagi, teori di jabarkan seperti:

  • Attention (Perhatian)

Terjadi ketika sebuah pesan komunikasi tiba sebagai stimuli yang diterima oleh indera manusia. Pada tahap ini, iklan dilihat, ditonton atau didengar. Diharapkan bahwa pesan tersebut tidak sekedar didengar atau dilihat, tetapi juga diperhatikan khalayak. Perhatian khalayak terhadap iklan atau pesan komunikasi pemasaran dapat diukur dari sejauh mana khalayak melihat / atau mendengar stimuli yang terdapat dalam iklan, seperti visualisasi, narasi, musik, dan lain sebagainya. 

Dapat dikatakan tahap ini adalah tahap paling penting karena tahap ini membuka jalan bagi pesan iklan untuk memiliki efek berikutnya pada diri khalayak. Contoh: Ketika pengguna internet menggunakan search engine untuk browsing, lalu di sisi kanan tampilan search engine terdapat iklan banner dari Wego yang bergambar negara London, maka iklan ini akan sangat menarik perhatian, dan mendapatkan perhatian dari pengguna internet dengan pengguna internet melihat iklan tersebut.


  • Interest (Minat)

Pada tahap interest, pesan komunikasi membangkitkan minat khalayak untuk mengetahui dan mengenal lebih lanjut tentang pesan tersebut atau tentang produk yang dikomunikasikan. Sebuah pesan yang efektif, adalah pesan yang memancing keingintahuan dan menimbulkan rasa penasaran  khalayak, yang kemudian termotivasi untuk lebih jauh terlibat. Contoh: Setelah pengguna internet melihat banner tersebut, maka timbul ketertarikan dan minat untuk mencari tahu lebih jauh tentang produk yang ada di iklan tersebut.


  • Search (Menelusuri)

Konsumen biasanya langsung menuju berbagai search engine, seperti Google ataupun YouTube untuk mencari informasi lebih lanjut. Dengan berbekal informasi yang didapat. Contoh : Dari tahap interest tadi dapat dimanifestasikan dalam bentuk penelusuran di Internet, yang dimana pengguna internet mulai menuliskan keywords dari bekal informasi yang di dapat, lalu iklan keywords ads dari Wego akan keluar, jika di klik oleh pengguna internet, maka akan direct kepada website Wego. 


  • Action (Tindakan)

Pada tahap ini, pesan telah berhasil mendorong khalayak untuk melakukan tindakan tertentu, yang pada akhirnya dan efek terutama yang diharapkan dari setiap kegiatan komunikasi sebuah perusahaan adalah tindakan atau keputusan untuk membeli. Contoh: setelah melihat iklan Wego yang ditayangkan di hasil penelusuran, maka konsumen membeli tiket atau memesan hotel melalui situs Wego. 


  • Share (Berbagi)

Jika informasi yang didapat cukup baik dan menarik minat dari konsumen, maka konsumen akan berbagi kepada orang-orang di sekitarnya mengenai pengalamannya terhadap sebuah produk, disinilah akan tercipta word of mouth, serta perbincangan mengenai informasi tersebut baik di sosial media maupun secara langsung. Salah satu teknik marketing yang telah berusia puluhan tahun dan terbukti ampuh digunakan dalam dunia bisnis adalah word of mouth marketing.

Kampanye ini mengandalkan kekuatan personal untuk menyebarkan informasi produk dari mulut ke mulut. Meskipun terkesan tradisional, namun efek yang di timbulkan oleh teknik word of mouth ini terbilang sangat dasyat. Sebuah survei kepuasan pelanggan membuktikan bahwa seorang konsumen yang menerima layananmemuaskan dari sebuah perusahaan tidak hanya akan bercerita kepada 1-2 orang saja, namun bisa sampai 9-12 orang yang ditemuinya. Jika dahulu kampanye word of mouth disebar melalui interaksi langsung antar personal, kini diganti dengan kemunculan media sosial seperti Blog, Facebook, Google Buzz, dan sebagainya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel