Indikator-Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Minggu, 26 November 2017
Indikator-Indikator Kesejahteraan Masyarakat - Beckerman (1998:126) membedakan tingkat kesejahteraan masyarakat, dalam tiga kelompok yaitu:
- Kelompok Pertama
Merupakan usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua atau beberapa negara dengan cara memperbaiki cara-cara yang dilaksanakan dalam penghitungan pendapatan nasional. Usaha ini dipelopori oleh Colin Clark dan selanjutnya disempurnakan oleh Gilbert dan Kravis.
- Kelompok Kedua
Adalah usaha untuk membuat penyesuaian dalam pendapatan masyarakat yang dibandingkan dengan mempertimbangkan perbedaan tingkat harga di tiap negara.
- Kelompok Ketiga
Usaha untuk membuat perbandingan tingkat kesejahteraan masyarakat dari setiap negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter (nonmonetery indicators) seperti jumlah kendaraan bermotor, konsumsi minyak, jumlah penduduk bersekolah dan sebagainya. Usaha ini dipelopori oleh Bennet. Menurut Beckerman (1998:154) dari berbagai cara di atas, cara yang dilakukan oleh Gilbert dan Kravis adalah cara yang paling sempurna. Cara ini merupakan usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dan pembangunan di beberapa negara dengan memperbaiki metode perbandingan pendapatan nasional dari masing-masing negara.
Usaha lain dalam menentukan dan membandingkan kesejahteraan antar negara telah dilakukan oleh United Nation Research for Social Development (UNRISD), yang berpusat di Jenewa Swiss tahun 1980. Dalam penelitian tersebut yang dilakukan adalah menciptakan indeks taraf pembangunan dari negara-negara maju dan NSB berdasarkan pada sifat dari 18 jenis data berikut:
- Tingkat harapan hidup (life expectancy)
- Persentase PDB yang berasal dari industri pengolahan (manufacturing)
- Konsumsi energi per kapita
- Konsumsi listrik per kapita
- Konsumsi baja per kapita
- Nilai per kapita perdagangan luar negeri
- Produk pertanian
- Pendapatan per kapita Produk Nasional Bruto (PNB)
- Persentase anak-anak yang belajar di sekolah dasar dan menengah
- Persentase anak-anak yang belajar di sekolah kejuruan
- Jumlah surat kabar
- Jumlah telepon
- Jumlah Radio
- Jumlah penduduk di kota-kota yang mempunyai 20.000 penduduk atau lebih.
- Konsumsi protein hewani per kapita
- Persentase laki-laki dewasa yang bekerja di sector pertanian
- Persentase tenaga kerja (dari keseluruhan tenaga kerja).