Perilaku terhadap uang (attitude towards money)
Senin, 27 November 2017
Uang merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap individu mempunyai perilaku yang berbeda dan banyak faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa pengukuran untuk mengukur perilaku manusia terhadap uang ini, namun yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan Money Attitude Scale (MAS) yang ditemukan Yamauchi dan Templer (1982) dan Money Ethic Scale (MES) yang ditemukan oleh Tang (1992). Kuisioner yang digunakan adalah berdasarkan penelitian dari Shih et al. (2008) yang merupakan modifikasi dari kedua jenis pengukuran di atas.
MAS sendiri digunakan dalam penelitian ini karena menurut Shih et al. (2008) MAS dapat memberikan pengukuran secara keseluruhan bagi perilaku terhadap uang. MAS memiliki 5 dimensi berkaitan dengan perilaku terhadap uang yaitu:
- Power/prestige (kekuasaan/gengsi)
Bagi kebanyakan orang, uang dapat berarti sebagai kekuasaan (power). Power/prestige termasuk juga pencarian status, persaingan, pengakuan eksternal, pencapaian akan barang-barang yang material. Nilai yang semakin tinggi menandakan kepentingan yang lebih besar dalam penggunaan uang untuk mengesankan dan mempengaruhi orang lain dan sebagai simbol kesuksesan (Yamauchi and Templer, 1982).
- Maintenance/time (pemeliharaan/waktu)
Pada dimensi yang kedua ini, yang akan diukur adalah sikap dan perilaku yang membutuhkan perencanaan dan persiapan untuk masa depan. Dimensi ini menekankan pada perencanaan keuangan dan penggunaan yang hati-hati terhadap uang. Nilai yang semakin tinggi mencerminkan perilaku yang telah memikirkan dan mempersiapkan uang agar dapat berguna dimasa depan. Motto hidup dari orang-orang yang nilainya tinggi ini dapat disebut juga “be prepared”. Orang-orang dengan nilai yang lebih rendah cenderung berorientasi ke masa sekarang dari ke masa depan. (Yamauchi and Templer, 1982).
- Distrust (ketidakpercayaan)
Menurut Durvasula dan Lyonski (2010), orang-orang yang memiliki nilai yang tinggi pada dimensi ini sering curiga, ragu berkaitan dengan situasi yang melibatkan penggunaan uang dan tidak percaya dengan kemampuannya dalam membuat keputusan membeli yang efisien.
- Quality (kualitas)
Ketika membeli barang atau jasa, ada orang yang membeli melihat harga sebagai kriteria utama apakah akan dibeli atau tidak, ada juga yang melihat dari bagaimana kualitas barang tersebut. Orang-orang dengan nilai yang tinggi percaya bahwa dalam memperoleh yang terbaik atau membayar dalam jumlah banyak maka akan memperoleh kualitas tinggi yang diinginkan, sedangkan orang-orang dengan nilai yang rendah mengganggap kualitas tidak penting ketika membeli produk (Yamauchi dan Templer, 1982).
- Anxiety (kegelisahan)
Dalam dimensi ini,menekankan bahwa uang adalah sumber dari stress atau depresi. Orang dengan nilai yang tinggi pada dimensi ini mengganggap bahwa uang adalah sumber kegelisahan dan juga sumber perlindungan dari kegelisahan itu sendiri (Yamauchi dan Templer, 1982).
Money Ethic Scale (MES) sendiri ditemukan oleh Tang tahun 1992. MES menurut Tang (1992) meiliki 6 faktor yang terdiri dari:
- Good (baik): Komponen-komponen dalam faktor ini mewakili perilaku yang baik terhadap uang, misalnya uang itu penting, uang itu berharga, dsb.
- Evil (jahat): Komponen-komponen dalam faktor ini menyatakan perilaku yang negatif terhadap uang, misalnya uang adalah sumber kejahatan, uang tidak berguna, dsb.
- Achievement (pencapaian): Dalam faktor ini, uang melambangkan pencapaian seseorang dan lambing kesuksesan.
- Respect/self-esteem (rasa horamat/kepercayaan diri): uang dapat membantu orang mengekspresikan kompetensi dan dapat meningkatkan rasa percaya diri serta hormat dari orang lain.
- Budget (penganggaran): Faktor ini berkaitan dengan bagaimana seseorang menganggarkan uangnya.
- Freedom/power (kebebasan/kepuasaan): Fakor ini menyatakan bahwa dengan uang, manusia dapat memiliki kebebasan, keamanan, menjadi apapun yang diinginkan, serta dapat mempengaruhi orang lain.