Ekonomi Islam

SUDUT EKONOMI | Ekomoni Islam adalah ilmu yang mempelajari dan menjelaskan prilaku manusia dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah. Hasanuzzaman (1984) dalam Yuliadi (2007) mendefinisikan ekonomi Islam sebagai ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan syariah yang mencegah ketidak adilan dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya material agar memenuhi kebutuhan manusia dan agar dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat. 

Ekonomi Islam


Choudhhury (1986) dalam Yuliadi (2007) mengungkapan bahwasannya dalam ekonomi Islam terdapat lima instrumen yaitu:
  1. Kewajiban Zakat, membayar zakat adalah suatu kewajiban bagi umat Islam yang memenuhi kriteria. Pembayaran zakat adalah bentuk ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (manusia dengan Allah) tetapi juga bersifat horizontal (manusia satu dengan manusia lainya) guna tercapainya kesejahteraan secara merata. Kewajiban membayar zakat Allah turunkan melalu Alquran surat Al Baqarah : 110 yang artinya: “Dan laksanakan salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Baqarah : 110).
  2. Larangan Riba, alasan pengharaman riba dalam Islam adalah untuk menghindari eksploritasi antara satu kelompok terhadap kelompok lainya dalam suatu aktifitas ekonomi yang dapat menimbulkan kesenjangan dalam perekonomian. Larangan terhadap riba Allah turunkan melalui Al Quran melalui empat tahapan yaitu surat Ar-Rum: 39, An-Nisa: 160, Ali Imran: 130, dan tahap terakhir dalam surat Al-Baqarah: 275-276.
  3. Kerjasama ekonomi, manusia sebagai makhluk sosial secara fitrah tidak dapat hidup tanpa bantuan atau kerjasama dengan orang lain, sehingga dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya manusia hendaknya melakukan kerjasama yang akan memberikan manfaat bagi kepentingan bersama.
  4. Jaminan Sosial, Islam adalah agama yang menjunjung tinggi harkat dan martabat umatnya, sehingga dalam Islam terdapat jaminan atas kehormatan, kehidupan, dan kekayaan manusia.
  5. Peranan Negara, dalam perkonomian suatu negara peran negara sangat diperlukan untuk menjadi regulator agar sistem perekonomian dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuannya yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Sistem perokonomian yang menerapkan kelima instrument tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi agama, negara dan masyarakat khususnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel